06 Januari 2011

Mengenang Huruf Jawa

Huruf Jawa
Tiba-tiba aku teringat masa sekolah SD dulu. Aku teringat dengan tulisan huruf Jawa. Lihat gambar disamping, unik kan bentuknya. Seolah-olah menggambarkan kelembutan, kesabaran dan kesopanan, seperti sifat-sifat orang Jawa itu sendiri.

Kadang saya membayangkan kalau negara kita, dari dulu menggunakan tulisan huruf Jawa. Tentu hal itu akan membuat negara kita mempunyai karakter tersendiri dibanding dengan negara-negara lain di sekitarnya.

Seperti halnya negara Jepang dan China atau negara Arab, mereka mempunyai tulisan dengan model huruf yang unik dan tidak ada yang menyamai. Dan orang dibelahan dunia mana yang tidak tahu negara-negara tersebut? Bisa dikatakan semua orang di dunia tahu.

Jika saja Indonesia menggunakan huruf Jawa dari sejak jaman nenek moyang dulu, mungkin negara kita juga akan menjadi salah satu negara besar di dunia. Kenapa saya berpikiran demikian, karena saya melihat beberapa negara diatas seperti Jepang, China dan Arab mempunyai model tulisan yang unik dan mereka menjadi negara yang besar. Mungkin tidak ada hubungan secara langsung antara bentuk tulisan dengan majunya sebuah negara.

Tetapi setidaknya dengan tulisan yang unik seperti huruf Jawa ini, akan membuat penasaran orang-orang dari negara lain untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan bangsa kita, sehingga banyak ilmuwan, peneliti dan pakar-pakar dari berbagai bidang ilmu akan berdatangan ke negara kita.

Mungkin huruf Jawa ini hilang karena kita pernah dijajah Belanda selama ratusan tahun, dan Belanda tidak menggunakan tulisan huruf Jawa di negara kita waktu itu. Kalau dicermati dari sejarah, kita tentu pernah mendengar tentang gulungan-gulungan lama yang berisi tulisan huruf Jawa, terutama pada jaman kerajaan-kerajaan.

Dan bila kita menggunakan tulisan huruf Jawa, maka kemungkinan bahasa kita akan menggunakan bahasa Jawa. Dan ini akan menambah keunikan lagi bagi bangsa kita. Apalagi bahasa Jawa itu mempunyai beberapa tingkatan dan mempunyai beberapa aturan yang cukup banyak. Ketika kita berbicara kepada orang tua, bahasa yang digunakan akan berbeda bila dibandingkan pada saat kita berbicara dengan orang yang sebaya atau dengan orang yang umurnya masih dibawah kita. Misalnya kata “Sedang Makan” jika ditujukan untuk orang yang lebih tua dalam bahasa Jawa adalah “Nembe Dhahar”, tetapi jika ditujukan untuk orang yang lebih muda, bahasanya menjadi “Nembe Nedi”. Contoh lain misalnya ketika memberikan sesuatu kepada orang yang lebih tua, kita memakai bahasa “Nyaosi”, tetapi jika memberikan kepada yang lebih muda, kita memakai bahasa “Maringi”.

Di jaman yang semakin maju ini, budaya kita sendiri sepertinya telah tersingkir atau tertelan oleh budaya-budaya luar. Kita bisa melihat di sekolah Taman Kanak-kanak saat ini sudah ada yang memberikan pelajaran bahasa Inggris. Di Sekolah Dasar bahasa Inggris yang diberikan sudah semakin maju tingkatannya. Tetapi bagaimana dengan bahasa Jawa sendiri yang merupakan bahasa Ibu terutama bagi masyarakat Jawa, apakah juga diberikan perhatian yang cukup. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar